selamanya untukmu..

 ^^ thankzz,, u're my inspiration ^^

mengagumimu ternyata bukanlah kesiasiaan,,,,,,,,

mengenalmu sejauh inipun tak pernah ku sesali,,,

terlalu banyak hal yang kau miliki dan itulah yang selama inin ku dambakan ada pada diriku sejak dulu

aku merasa selalu kurang dengan apa yang ku miliki,,,

tapi, ternyata itu tak sebanding denganmu,,,,

kau selalu berusaha tegar berjalan sendiri, melangkah dengan kokoh,,,

sedang aku??entahlah,, kau enggan menjadi beban mereka, sedang aku?? entahlah

lalu kapan aku bisa mengikuti sedikit kebaikan darimu,,

menghiraukan inginku demi mereka,,

kapan aku bisa berfikir dan bertindak dewasa sepertimu,,,,

umur memang tak menjamn tingkat kedewasaan seorang insan,,,

mungkin selama ini aku banyak menjadi penonton,,,

lakon hidup dan peristiwa luar biasa di sekelilingku,,,

hatiku terlalu kotor hingga enggan memetik pelajaran dari peristiwa-peristiwa itu,,,

terima kasih atas semua yang telah engkau ajarkan padaku

" izinkan aku mengagumi dan menyayangimu dengan caraku, beritahu aku jika ada tingkah dan sikapku yang membuatmu risih dan tak suka,,,

kali ini, biarkan akutersenym karna rasa ini,,,,

jangan enggan memberitahuku ketidak sukaanmu karena suatu yang kuyakini,,,

semua rasa yang merasakan bahagia dan sakit, tak masalah aku bahagia atau sakit,

yang ku tahu hanyalah rasa bahagia dan sakit,,,

bisa menjadi motivasi yang luarbiasa atau pembunuh dan itu tergantung bagai mana aku menyikapinya,,,

^^

Tuesday, Nov’22-2011

Vhidhafha_

Termenung hujan dalam dunia

Membentuk sepi  yang membuatnya  terdiam

Terdiam dengan semuanya

Terpaku  dengan apa yang diketahuinya

Lalu apa yang diperoleh dalam diam??

Sejuta hampa berkabung bersama rintik hujan

Dia kira akn hanyut

Namun,, ternyata ada sepanjang derasnya hujan

Diam dalam rinainya semarak hujan

Berteman dalam butiran menghujam bumi, lepas

Haruskah merasa sepi??

Dunia masih berputar, meski hujam menghujam sekalipun

Hujan takkan berhenti  turun

Karena dia yang menginginkannya

Tapi, itu bukan sepi

Melainkan air kesedihan yang turun dengan hangatnya

Kehangatan dalam rasa berselimut

Tersimpan dalam riaknya, menyembul, hilang

Dan haruskah kini ia hadir??

Hadir dalam hujaman hujan!?

Jujur,, hadirnya tak diharapkan

Namun,, rinai hujan belum mampu menghanyutkannya

Dia gundah,, mengapa hujan begitu setia dengannya??

Gundah membuncah,, meletup karena sosoknya

Hadirnya takkan mengubah apapun

Termasuk kegundahanmu

Rinai hujan memang setia

Hingga air matamu menetes karenanya

Tangisan berderu seirama harmoni hujan

Galau menggebu,, menyerbu dalam diam

Mendesak hembusan nafas

Memburu dalam letupnya rasa